Nggak tau lagi mau curhat dimana, atau sama siapa.. Cuman kamu "teman" yang bisa aku percaya..
Selasa, 8 April 2014. H-5 Ujian Nasional SMA. Aku kelas XI, kamu kelas XII. Hari ini di SMABA lagi ada acara maaf-maafan buat kakak kelas. Masing-masing kelas XII bergantian memasuki kelas X dan XI untuk minta maaf. Yakali aku 10 tahun yang akan datang mau mengingat hari ini :')
Dari awal emang udah deg-degan. Satu persatu kelas XII masuk ke kelasku. Ipa, Ips, Bahasa.. Mana dia? Mana kekasihku? Mana orang yang selama ini selalu berhasi membuat ribuan kupu-kupu seakan terbang dalam perutku? Aku deg-degan.
Satu, dua, tiga. Kelasnya, anak Ipa 5 saat itu berbaris rapih masuk ke kelasku. Itu dia. Berdiri di ambang pintu, tanpa melihatku. Aku sakit. Dasarnya aku memang terlalu kecil untuk mengenal cinta, untuk menyayangi orang lain tanpa berharap disayangi kembali. Dian cinta aku. Aku tahu pasti itu. Ia hanya tak ingin membaginya dengan orang lain, hanya denganku, hanya kami berdua. Aku kira ia akan menyalamiku pertama kali, temannya bilang "haruse mas bro disek tah", tapi dia berjalan begitu saja. Tanpa melihatku, seakan aku transparan. Saat itu aku udah nggak tau harus gimana, pengen nangis. Tapi malu. Akhirnya, dia datang juga ke bangkuku. Nyalamin Dhea, nyalamin Nabil, nyalamin Susi, pada akhirnya nyalamin aku. Aku nggak mau! Siapa yang mau di taruh di akhir gitu? :'( Siapa yang gamau jadi yang pertama? :'( Jadi yang terakhir memang lebih indah, seharusnya. Aku hanya terlalu egois..
Aku nangis.. Ntah keberapa kalinya aku nangis di kelas. Nggak tau kenapa berasa sedih pas dia nyalamin aku. Bukan karena "terakhir" yang itu, tapi karena... Ini terakhir kalinya dia satu sekolah sama aku, belajar di sekolah yang sama sama aku. Aku nggak bisa bayangin pagiku tanpa menunggu dirinya di parkiran, berdecak kesal saat menunggunya turun dari lantai atas kelas. Aku bakal rindu bau parfum long lasting miliknya. Aku akan rindu memeluk tasnya dari belakang. Bagaimana tekstur kulitnya membuatku nyaman tiap aku memegangnya.. Saat itu, aku baru sadar. Gimana solidaritas anak IPS pas salah satu anggotanya sedih. Aku nggak kuat.
12:07, HP Samsung Galaxy Aceku masih rusak, saat itu aku masih di sekolah, sholat. Pas sholat juga udah nahan nangis. Padahal kan enak tuh berdoa sambil sholat. Ya Allah....
Jam 3 lebih aku baru pulang dan sampe rumah. Hujannya deres banget. Kota Batu saat itu sampe kabut dan dinginnya gak nahan banget. Feelingku bagus banget.. "Mas Dian pasti nungguin di parkiran", aku yakin banget. Udah rumpik ngajakin anak-anak pulang. "Mas Dian pasti nungguin di parkiran", karena ini hari terakhir, kesempatan terakhir aku bisa pulang bareng dia. Lagian hari ini juga dia yang salah, nggak menganggapku ada. Nggak taunya.... He was not in there.
12:07 ada pesan masuk di nomorku. Isinya kurang lebih gini
"Sip (y) silahkan muonggo :D aku minta maaf ;)" seakan aku salah. Dia bilang sesuatu tentang bunga mawar yang akan busuk. I dunno. Aku benci, sama diriku sendiri. Aku benci. Kenapa harus gini :'(
Mas Dian bilang, "kamu ini lucu, yang lain pada ngasih semangat, kamu malah ngasih beban mental"
Aku nggak tau apa gunaku hidup di dunia ini :'( selalu kecewain orang yang aku sayang, orang yang bener-bener menyayangiku.
Aku menyesal :'( Selama ini berharap kamu jadi yang terbaik, minta kamu ini itu jadi yang aku mau. Tapi kenyataannya, aku yang gak bisa jadi yang terbaik. Aku yang mau menang sendiri. Aku yang gak mikirin kamu. Aku yang... Aku yang terlalu takut kehilangan kamu :'(
Karena good listener/speaker is better than a good writer/reader, udah aku coba telfon berkali-kali. Karena lost kontak itu hal paling mengerikan. Kamu marah, itu lebih baik daripada kamu menghilang.
Maaf karena........ Karena aku mau jadi pacar kamu :'( Maaf karena aku terlalu egois. Maaf karena kasih beban mental bagi hidupmu, mendekati ujian nasional ini :'( Aku takut.. Aku takut kamu kenapa-kenapa.
Udah 3hari ini penyakit maag menerpaku tak henti-henti. Kata pak kus sih kebanyakan pikiran. Gimana keadaan pacarku? :'(
Aku cuma pengen yang terbaik buat kamu. Maaf aku buat kesalahan besar. Sampe-sampe kamu hapus kontakku di hpmu, hapus namaku di bio twittermu, hapus relationship kita di akun facebookmu. bikin status seperti itu. Maaf karena selama 1 tahun lebih ini aku gak pernah bisa bahagiain kamu.
I just do love you. Sorry for being childish or something else, I just don't know how to show it. Wish your dreams comes true. I'll support u here.
Maaf.
Dear aku di masa depan, kalau blogger masih ada nih.. Please, jadi pribadi yang lebih baik :) Kalo denger lagu-lagu galau yang menuntut kekasih buat jadi sesuai keinginanmu, putar balik! Apa kamu udah layak dijadikan kekasih hatinya? :) Semoga nggak keulang ya.. Ayo sholat maghrib ^^
I Love You, Dian Wahyu Alfatah.
Batu, 8 April 2014, H-5 Ujian Nasional SMA.
-Orang yang pernah menjadi satusatunya di hatimu
Selasa, 8 April 2014. H-5 Ujian Nasional SMA. Aku kelas XI, kamu kelas XII. Hari ini di SMABA lagi ada acara maaf-maafan buat kakak kelas. Masing-masing kelas XII bergantian memasuki kelas X dan XI untuk minta maaf. Yakali aku 10 tahun yang akan datang mau mengingat hari ini :')
Dari awal emang udah deg-degan. Satu persatu kelas XII masuk ke kelasku. Ipa, Ips, Bahasa.. Mana dia? Mana kekasihku? Mana orang yang selama ini selalu berhasi membuat ribuan kupu-kupu seakan terbang dalam perutku? Aku deg-degan.
Satu, dua, tiga. Kelasnya, anak Ipa 5 saat itu berbaris rapih masuk ke kelasku. Itu dia. Berdiri di ambang pintu, tanpa melihatku. Aku sakit. Dasarnya aku memang terlalu kecil untuk mengenal cinta, untuk menyayangi orang lain tanpa berharap disayangi kembali. Dian cinta aku. Aku tahu pasti itu. Ia hanya tak ingin membaginya dengan orang lain, hanya denganku, hanya kami berdua. Aku kira ia akan menyalamiku pertama kali, temannya bilang "haruse mas bro disek tah", tapi dia berjalan begitu saja. Tanpa melihatku, seakan aku transparan. Saat itu aku udah nggak tau harus gimana, pengen nangis. Tapi malu. Akhirnya, dia datang juga ke bangkuku. Nyalamin Dhea, nyalamin Nabil, nyalamin Susi, pada akhirnya nyalamin aku. Aku nggak mau! Siapa yang mau di taruh di akhir gitu? :'( Siapa yang gamau jadi yang pertama? :'( Jadi yang terakhir memang lebih indah, seharusnya. Aku hanya terlalu egois..
Aku nangis.. Ntah keberapa kalinya aku nangis di kelas. Nggak tau kenapa berasa sedih pas dia nyalamin aku. Bukan karena "terakhir" yang itu, tapi karena... Ini terakhir kalinya dia satu sekolah sama aku, belajar di sekolah yang sama sama aku. Aku nggak bisa bayangin pagiku tanpa menunggu dirinya di parkiran, berdecak kesal saat menunggunya turun dari lantai atas kelas. Aku bakal rindu bau parfum long lasting miliknya. Aku akan rindu memeluk tasnya dari belakang. Bagaimana tekstur kulitnya membuatku nyaman tiap aku memegangnya.. Saat itu, aku baru sadar. Gimana solidaritas anak IPS pas salah satu anggotanya sedih. Aku nggak kuat.
12:07, HP Samsung Galaxy Aceku masih rusak, saat itu aku masih di sekolah, sholat. Pas sholat juga udah nahan nangis. Padahal kan enak tuh berdoa sambil sholat. Ya Allah....
Jam 3 lebih aku baru pulang dan sampe rumah. Hujannya deres banget. Kota Batu saat itu sampe kabut dan dinginnya gak nahan banget. Feelingku bagus banget.. "Mas Dian pasti nungguin di parkiran", aku yakin banget. Udah rumpik ngajakin anak-anak pulang. "Mas Dian pasti nungguin di parkiran", karena ini hari terakhir, kesempatan terakhir aku bisa pulang bareng dia. Lagian hari ini juga dia yang salah, nggak menganggapku ada. Nggak taunya.... He was not in there.
12:07 ada pesan masuk di nomorku. Isinya kurang lebih gini
"Sip (y) silahkan muonggo :D aku minta maaf ;)" seakan aku salah. Dia bilang sesuatu tentang bunga mawar yang akan busuk. I dunno. Aku benci, sama diriku sendiri. Aku benci. Kenapa harus gini :'(
Mas Dian bilang, "kamu ini lucu, yang lain pada ngasih semangat, kamu malah ngasih beban mental"
Aku nggak tau apa gunaku hidup di dunia ini :'( selalu kecewain orang yang aku sayang, orang yang bener-bener menyayangiku.
Aku menyesal :'( Selama ini berharap kamu jadi yang terbaik, minta kamu ini itu jadi yang aku mau. Tapi kenyataannya, aku yang gak bisa jadi yang terbaik. Aku yang mau menang sendiri. Aku yang gak mikirin kamu. Aku yang... Aku yang terlalu takut kehilangan kamu :'(
Karena good listener/speaker is better than a good writer/reader, udah aku coba telfon berkali-kali. Karena lost kontak itu hal paling mengerikan. Kamu marah, itu lebih baik daripada kamu menghilang.
Maaf karena........ Karena aku mau jadi pacar kamu :'( Maaf karena aku terlalu egois. Maaf karena kasih beban mental bagi hidupmu, mendekati ujian nasional ini :'( Aku takut.. Aku takut kamu kenapa-kenapa.
Udah 3hari ini penyakit maag menerpaku tak henti-henti. Kata pak kus sih kebanyakan pikiran. Gimana keadaan pacarku? :'(
Aku cuma pengen yang terbaik buat kamu. Maaf aku buat kesalahan besar. Sampe-sampe kamu hapus kontakku di hpmu, hapus namaku di bio twittermu, hapus relationship kita di akun facebookmu. bikin status seperti itu. Maaf karena selama 1 tahun lebih ini aku gak pernah bisa bahagiain kamu.
I just do love you. Sorry for being childish or something else, I just don't know how to show it. Wish your dreams comes true. I'll support u here.
Maaf.
Dear aku di masa depan, kalau blogger masih ada nih.. Please, jadi pribadi yang lebih baik :) Kalo denger lagu-lagu galau yang menuntut kekasih buat jadi sesuai keinginanmu, putar balik! Apa kamu udah layak dijadikan kekasih hatinya? :) Semoga nggak keulang ya.. Ayo sholat maghrib ^^
I Love You, Dian Wahyu Alfatah.
Batu, 8 April 2014, H-5 Ujian Nasional SMA.
-Orang yang pernah menjadi satusatunya di hatimu